kerusaan jenis apa yang sering dialami oleh laptop anda

Rabu, 27 Oktober 2010

E_Cips [ Education Cheap IT Progress Solution ]


I. LATAR BELAKANG
1.1 Umum 
Gotong royong adalah suatu budaya yang khas dan menjadi alternatif solusi dibeberapa permasalahan kehidupan  bangsa. Pesona yang dihadirkan adalah suatu interaksi seni, budaya, dan religius. Yang membawa kita kepada suatu rasa yang menentramkan, hening dan damai. Bentuk penerapan budaya ini pun telah mengalami transformasi,  namun tidak menghilangkan fungsi asli daripada budaya tersebut.
Sekolah adalah suatu sistem yang bertanggung jawap terhadap pola pendidikan disuatu komunitas budaya, sehingga permasalahannyapun akan berbeda disetiap daerah (kurniadi, 2010).

Di jawa misalnya, masyarakat Blitar memiliki kebiasaan budaya yang berbeda dengan Surabaya. Tingkat pendapatan, mobilitas penduduk, standart keberhasilan, dan pola interaksi yang berbeda. Sehingga institusi sekolah di Blitar akan memiliki kompleksibilitas permasalahan yang berbeda dengan di Surabaya. Namun, jiwa dan semangat gotong royong akan selalu hadir sebagai ruh dalam menyeleseikan permasahan tersebut.

1.2 Semangat dari Komunitas IT
Kami adalah orang-orang yang menggeluti IT. Orang uniq yang senantiasa ingin memberi identitas pada diri sendiri untuk jadi diri sendiri. Komunitas yang yang membawa kami untuk senantiasa mencari dan mengumpulkan berbagai macam keahlian IT. Bukan itu saja, ada suatu tantangan tersendiri ketika kami menggeluti keahlian tersebut. Seakan-akan kami menjadi seorang pewaris budaya, yang ingin tahu tentang hikayatnya, tentang siapa pembuatnya, untuk tujuan apa dia membuat, tentang makna atau arti yang ingin disampaikan. Nilai luhur itulah yang membuat kami untuk terus, dan terus berkumunitas.
Pernah suatu ketika, seorang sahabat bercerita tentang program aplikasi sekolah berbasis integrasi. Akhirnya setiap hari kami berkunjung kerumahnya, kami bertanya apa dan bagaimana tentang program ini. Setiap hari selama Satu bulan kami menempuh perjalanan 90 Km, demi sebuah ilmu. Inilah yang kami sebut semangat IT


1.3 Apresiasi Dan Inovasi
Blitar adalah suatu daerah yang memiliki posisi unik. Baik secara geografis maupun sosiokultur. Sehingga menyebabkan Tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan yang lebih rendah dari pada kota sekelilingnya. Beberapa kasus yang berkaitan dengan pornografi, perkelahian pelajar, dan penurunan kualitas hasil belajar, menjadikan IT sebagai alternatif kontrol pengendali.
Permasalahan yang dihadapi oleh sekolah adalah pengembangan IT. Dimana bagian ini tidak dijadikan prioritas utama, walaupun selama ini menjadi salah satu parameter maju tidaknya suatu sistem sekolah.
Berdasarkan dari pengalaman, perenungan, dan pemikiran, kami ingin mewujudkan suatu konsep penyeleseian yang berbasis IT yang memiliki ruh gotong royong dan disesuaikan dengan budaya lokal dan kami kemas kedalam bentuk usaha.
Tentang sebuah ide pembentukan paket program yang khas, etnik, unik. Tentang suatu konsep pemberian identitas “maju”  pada sistem sekolahan khusunya. Pemberian nilai integrasi. yang kemudian kami beri judul “e_cips.

II. RENCANA BISNIS
e_cips adalah suatu paket program yang didesain untuk menyeleseikan permasalahan pendidikan yang berkaitan dengan administrasi sekolah, absensi, perpustakaan, koperasi, dan akademik. Dengan teknik penjualan barter maka akan memberikan efek murah kepada pihak sekolah.

2.1 Desain usaha
ü  Sekolah akan menentukan jenis program yang diambil
Ø administrasi sekolah,
Ø absensi,
Ø perpustakaan,
Ø koperasi,
Ø akademik
Ø CCTV
Ø Web Site
Ø Sistem penerimaan siswa
Ø Sms Gateaway
ü  Sekolah menentukan jenis teknologi yang dipakai
Ø Stay alone
Ø Jaringan ofline
Ø Jaringan Online
ü  Sekolah menentukan jenis barang yang dijadikan pengganti pembayaran
Ø Kertas dan koran bekas
Ø Bangku dan kursi bekas
Ø Barang barang elektronika bekas
Ø Sampah plastik bekas
ü  Bersama dengan sekolah, Komunitas IT menentukan ;
Ø Harga paket program
Ø Harga barang bekas
Ø Jangka waktu penyeselesian sistem program
Ø Jangka waktu kerja sama
Ø Hak dan kewajiban kedua belah puhak

2.2 Rencana pengelolaan
2.2.1 sistem menejemen
Berdasarkan urutan waktu akan dibagi 3 sesi. Perancangan program, Instalasi program, pelaksana program. Berdasarkan tipe pekerjaan dibagi menjadi 6 bagian pemasaran program, programer, intaler dan teknisi suport, penggudangan barang bekas, dan pemasaran barang bekas.
Dengan 6 orang personil untuk pengelolaan tiap bagian, setiap orang diberi tanggung jawab untuk menjadi direktur pada satu bagian.
pada satu bagian terdapat 1 direktur dan 2 orang pegawai. Sehingga direktur suatu bagian akan menjadi pegawai dibagian yang lain. Ke enam orang harus berkomitmen untuk saling mendukung usaha bersama ini, yaitu kebersamaan, sama rasa, dan sehati.
ü   Rencana pengelolaan selama 2 bulan
§   Melakukan uji pasar dengan mendatangi, menjelaskan, meyakinkan, dan menawarkan keinstansi sekolah di Blitar raya.
§   Melakukan uji pemasaran barang bekas dengan pangsa pasar jawa timur
§   Mengidentifikasikan kemampuan pasar, keinginan pasar, yang akan dijadikan dasar dalam pengelolaan jangka menengah.
ü  Rencana pengelolaan jangka 2 tahun
Penetrasi pasar dilakukan di instasi sekolah dengan urutan
§   SMA
§   SMP
§   Dan yang terakhir adalah SD

2.2.2 Rencana Pengembangan
Pengembangan dilakukan kearah proses pemanfaatan barang bekas. Jika selama ini sebagai pengepul, maka jangka panjang diarahkan kepada proses produksi barang baru dari barang bekas tersebut

2.3 Rencana  strategi pemasaran
     Pemasaran program dilakukan dengan pendekatan pasar dari pintu kepintu. Pemasaran barang bekas dilakukan dengan sistem kerja sama dengan jangka waktu tertentu.

3. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Untuk merealisasikan “e_cips, diperlukan pembiayaan sebagai berikut :
·       Pemasaran program,
·       programer,
·       intaler dan
·       teknisi suport,
·       penggudangan barang bekas, dan
·       pemasaran barang bekas.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar